Minggu, 08 Mei 2016

Keindahan Alam Tebing Keraton

Pukul 03:30 AM WIB alarm Hp pun berdering, red pun bersiap-siap memulai trip selanjutnya menuju Tebing Keraton di kawasan Taman Hutan Rakyat, Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan, Dago Pakar Utara untuk berburu sunrise (matahari terbit). Tepat pukul 05:00 dengan angkot jurusan Sukajadi - Kalapa red memulai perjalanan, turun didepan bank BNI, akan ada angkot jurusan Dago - Stasiun Bandung yang melintas di depan bank BNI (atas informasi dari supir yang red tanya, bagaimana cara menuju Dago dari tempat red menginap), dari depan bank BNI red kembali bertanya apakah ada angkot Dago yang lewat karena sudah hampir 15 menit red tidak melihat angkot jurusan Dago yang melintas, selang tak berapa lama “..dago..dago..” supir angkot berteriak kearah kami yang menunggu angkot jurusan Dago, tanpa pikir panjang kami pun langsung menaiki angkot tersebut. Kembali red bertanya cara efektif menuju ke Tebing Keraton, menurut supir angkot tersebut lebih efektif dari terminal Dago kemudian dilanjutkan dengan naik ojek. Sesampainya di terminal Dago, supir tersebut langsung memanggil tukang ojek sekitar yang melayani naik ke Tebing Keraton untuk selanjutnya kami yang bernegosiasi dengan tukang ojek. Ongkos angkot dari depan bank BNI Cicendo hingga terminal Dago hanya 8000 IDR untuk 2 orang. Tarif sewa ojek PP (naik dan turun kembali ke Dago, sekaligus ditungguin) sekitar 150000 IDR, namun menurut supir tersebut biasanya bisa ditawar 100000 IDR untuk 1 orang penumpang. Setelah tawar-menawar, jadilah kami menyewa ojek dengan tarif 90000 IDR PP (naik dan turun kembali ke Dago) untuk 1 orang penumpang.

Diperjalanan menuju Tebing Keraton tukang ojek sangat ramah dengan memberikan informasi keadaan jalan menuju tebing dan tempat wisata sekitaran Tebing Keraton, diantaranya adalah Bukit Moko dan Puncak Bintang yang dapat ditempuh 1 paket dengan perjalanan menuju Tebing Keraton, tentu saja dengan tambahan tarif dari sebelumnya. Perjalanan menuju kawasan Tebing Keraton memang sangat ekstrim terutama apabila dalam kondisi hujan atau jalanan basah, selain menanjak, kondisi beberapa jalan terlihat rusak dan berkerikil sehingga harus berhati-hati bagi yang membawa kendaraan roda dua. Jika ditempuh berjalan kaki dari bawah kurang lebih sekitar 5 km (menurut petunjuk arah yang ada dipertigaan menuju kawasan Tebing Keraton). Apabila membawa kendaraan roda 4 (mobil), hanya sampai di sekitaran warung bandrek selanjutnya meneruskan perjalan menuju tebing dengan berjalan kaki sekitar 1-2 km. Sekedar informasi, tukang ojek diatas bisa sangat memaksa kamu untuk menyewa jasanya mengantar ke atas tebing.

Perjalanan kami pun terbayar sudah ketika kami melihat keindahan alam dari atas Tebing Keraton tepat pukul 06:17 AM WIB, sungguh pemandangan alam yang menakjubkan, terlihat hamparan kabut yang menutupi kawasan hutan yang berada dibawahnya. Tak berapa lama matahari pun mulai menampakkan dirinya dari balik gunung. Suasana pagi yang tak pernah kami dapatkan di kota. Semilir angin pagi yang menusuk tubuh pun tak kami rasakan ketika melihat indahnya matahari terbit dari atas menara pengawas. Momen ini pun tak kami lewatkan begitu saja, selagi cuaca cerah.

Sunrise dari atas menara pengawas - Tebing Keraton


Perjuangan dengan bangun subuh, kondisi jalan berbatu, licin, terjal, dan curam dengan tarif yang red pikir mahal pun terbayar sudah dengan keindahan alam yang menakjubkan dari atas Tebing Keraton. Bagi kamu yang belum sarapan, disekitaran tebing terdapat beberapa warung yang menjajakan indomie rebus untuk sarapan di pagi hari beserta jajanan lainnya. Toilet pun ada disekitaran warung tersebut bagi yang mencari informasi toilet, karena toilet didekat pintu masuk Tebing Keraton terlihat kurang layak, karena tidak dilengkapi dengan kunci pada pintu dan penerangan sehingga dirasa kurang nyaman bagi pengunjung.

Informasi, saat ini pinggiran Tebing Keraton sudah dibatasi dengan pagar namun tetap harus jaga keselamatan diri karena pagar yang ada terlihat tidak cukup kokoh ditambah dengan kondisi tanah dan bebatuan yang licin di kawasan tebing.

Sekitar pukul 08:00 AM WIB kami memutuskan untuk turun kembali ke Dago, informasi yang kami dapat dari tukang ojek, tukang ojek diatas tidak mau mengantar pengunjung yang turun sampai ke Dago. Sehingga pengunjung yang hendak turun hanya diantar sampai dikawasan sekitar warung bandrek saja, selanjutnya dilanjutkan dengan berjalan kaki hingga ke bawah. Sungguh beruntungnya kami memilih untuk menyewa ojek naik dan turun sampai ke Dago kembali. Dengan kondisi jalan yang sudah kami gambarkan diatas, harga 90000 IDR adalah pantas (kamu bisa lihat sendiri keadaan jalan saat menuju Tebing Keraton ketika berkunjung).

Beberapa pic yang kami abadikan.

Suasana ketika kami tiba di Tebing Keraton

Keindahan alam dari menara pengawas - Tebing Keraton

Matahari mulai menampakkan dirinya - menara pengawas Tebing Keraton

Keindahan alam dari pinggir Tebing Keraton

Keramaian di Tebing Keraton

Keindahan alam dari sudut lain - Tebing Keraton


Lagi asik update status yah mba hehehehee...


REVIEW.
Rute dari stasiun Bandung (St. Hall) menuju Tebing Keraton (Dago)

  1. Dari stasiun Bandung naik angkot jurusan Sukajadi - Kalapa (warna angkot biru list hijau kalu gak salah) minta turun depan bank BNI Cicendo. Ongkos 5000-6000 IDR untuk 2 orang.
  2. Lanjut dengan angkot jurusan Stasiun Bandung (St. Hall) - Dago (warna angkot hijau list oranye), turun di terminal Dago. Ongkos 8000 IDR untuk 2 orang.
  3. Dari terminal Dago, naik atau sewa ojek menuju Tebing Keraton. Tawarlah tarif sewa ojek. Tukang ojek akan memberikan tarif sewa sebesar 150000 IDR perorang untuk PP (naik dan turun kembali ke Dago, sekaligus ditungguin). Biasanya dapat ditawar 100000 IDR atau 90000 IDR perorang.
  4. Tiket masuk kawasan Tebing Keraton 11000 IDR perorang (sudah termasuk asuransi kecelakaan diri pengunjung)

REKOMENDASI.
Datanglah pada saat pagi hari untuk melihat view matahari terbit (sunrise) atau saat sore hari ketika matahari mulai terbenam (sunset). Jumlah pengunjung diwaktu pagi hari tidak terlalu padat sehingga kamu dapat menemukan spot-spot bagus untuk berfoto-foto.


Suasana Malam di Alun-alun Mesjid Raya dan Jl. Asia Afrika

Yeaaaayyyyy..akhirnya bisa liburan lagi setelah beberapa bulan absen dari jalan-jalan. Gak pikir panjang lagi deh langsung cari informasi mau liburan kemana. 1 bulan sebelum tanggal 5 dan 6 Mei 2016 red (baca: redaksi) udah mulai cari-cari info tiket kereta api ke Yogyakarta, dan ternyata semua tiket KA menuju Yogyakarta untuk kelas ekonomi, bisnis, dan eksekutif sudah full book hingga tanggal 8 Mei 2016. Gak abis pikir hanya sampai di tiket KA, beralih ke tiket pesawat namun kembali full book hingga tanggal 8 Mei 2016. OK..tahun ini harus tetep liburan, red kembali sercing di Google untuk tiket kereta api dan pesawat tujuan Malang, ooohhh my God...semua air lines dan KA sudah full book hingga tanggal 8 Mei 2016, dimana tanggal 8 merupakan tanggal tujuan pulang dari liburan karena dipastikan Senin tanggal 9 Mei semua orang sudah kembali beraktifitas kembali di kantornya masing-masing.

Rencana liburan kali ini memang tidak ingin menggunakan travel sama sekali, melainkan backpacker. Jadi persiapan pun harus dilakukan mulai dari pemesanan tiket keberangkatan hingga tiket pulang kembali, dan juga penginapan selama liburan. Tentu saja liburan pun tidak red lewatkan seorang diri. Singkat cerita, akhirnya red putuskan untuk mencari informasi tiket KA tujuan Bandung. Alhamdulillah..akhirnya red dapatkan juga tiket KA tujuan Bandung untuk keberangkatan tanggal 6 Mei 2016, tak lupa memesan tiket pulang kembali menuju ibu kota untuk tanggal 8 mei 2016. OK..fixed, setelah dapat tiket PP tujuan bandung, berikutnya adalah masalah penginapan. 2 hari 3 malam brooooo...masa red mau tidur di emperan toko, atau di emperan alun-alun tegalega heheheheheeee... yang berkelas dikit ahhhh... cari hotel dong mas broooo :-)

Banyak informasi hotel murah yang dapat kamu cari melalui Google, atau bahkan melalui situs-situs yang menyediakan informasi mengenai hotel, penginapan, guest house, dan sejenisnya. Sebagai rekomendasi, pilih dan cari hotel atau penginapan yang dekat dengan akses tempat wisata didaerah tujuan liburan untuk memudahkan kamu menuju ke tempat wisata tersebut.

H-1, prepare barang-barang yang mau dibawa selama liburan 2 hari 3 malam di kota dengan sebutan Paris Van Java, yang paling penting kamera jangan sampai ketinggalan mas brrooo.. masa liburan kamu gak ada dokumentasinya, kalu cuma kamera smartphone aja gak cukup. Power Bank jangan di lupain juga untuk keperluan charger kamera atau Hp di tempat wisata. Kalu kamu mau bawa aki juga dipersilahkan mass brroooo hahahahahahahaaa.. lebih tahan lama tuh ngecas nya.

Hari keberangkatan pun tiba, gak lupa mengucap bismillah red pun mulai menuju stasiun KA Cisauk – Serpong menuju stasiun KA Gambir – Jakarta. Awal perjalanan yang cukup lama karena harus transit dulu di stasiun KA Tanah Abang dan Manggarai, baru kemudian menuju stasiun KA Gambir. Eeeetttt… tar dulu, ternyata komuter-muter line (baca: commuter line) yang red tumpangi kok gak berhenti di stasiun Gambir yah? Malah terus melaju ke stasiun berikutnya yaitu stasiun KA Juanda. Setelah bertanya kepada petugas yang ada di stasiun Juanda komuter-muter line yang melintas memang tidak berhenti di stasiun Gambir dengan alasan yang gak dijelaskan. Akhirnya atas rekomendasi petugas tersebut juga, red melanjutkan perjalan menuju stasiun Gambir dengan Bajai. Inilah seni dan indah nya perjalanan backpacker brrooo… Gak ada yang instan seperti kita melakukan perjalanan dengan travel, semua dimulai dengan bertanya dan sedikit informasi dari internet.

Tiba di stasiun Gambir red pun mencari informasi penukaran bukti pemesanan tiket KA online dengan tiket KA asli, dan ternyata sangat mudah sekali red hanya tinggal memasukkan kode booking tiket online ke mesin tiket dan tiket pun bisa langsung dicetak. Setelah menunggu beberapa menit, red pun mulai memasuki kereta Argo Parahyangan dengan nomor KA 34L, nomor kursi 10A dan 10B tujuan stasiun Bandung yang berangkat pada pukul 12:45 WIB. Njuuusssss…njuuusssss…tttutuuuuuuttttt…ttuuuuuuttttt…. “..disisi jendela kereta yang mulai perlahan melaju meninggalkan panas kota mu, langit pun mulai menghitam sejenak ku terlelap dan monas pun menghilang dari pandangan mata…” maaf mas brrooo, red bersemangat sekali nih menuju Bandung sampai teringat salah satu lagu Rocket Rockers yang berjudul Klasik heheheee.

Tiba di satsiun Bandung pukul 15:50 red langsung mengarah ke pintu keluar utara (arah Jl. Kebon Kawung) untuk menuju hotel yang sudah red pesan sebelumnya, yaitu hotel Kenangan yang lokasinya hanya sekitar 8 menit berjalan kaki dari stasiun Bandung. Lokasi hotel berdekatan dekat dengan kantor gubernur (orang sekitar bilang gubernuran, entah kantor gubernur atau kantor walikota, red tidak tahu pastinya). Tepat diujung Jl. Kebon Sirih hotel Kenangan sudah terlihat, tanpa pikir panjang lagi langsung check in untuk istirahat.

Stasiun Bandung (St. Hall)

Monumen Bambu dekat Kantor Gubernur dan Hotel Kenangan


Malamnya selagi berada di kota Bandung, gak afdol tanpa dilalui dengan JJM (jalan-jalan malam) ke alun-alun masjid raya Bandung dan sekitar Jl. Asia Afrika sampai kearah gedung Merdeka Bandung, sekalian wisata kuliner yang ada disekitaran gedung Merdeka sambil menikmati kebiasaan orang-orang sekitar. Kami pun mencoba salah satu kuliner yang ada dikawasan ini yaitu tahu pletok, kelihatannya menggoda lidah namun harganya cukup menggoda kantong untuk tidak mencoba, 20000 IDR untuk 1 porsi tahu pletok. Rasanya cukup enak, gak ada ruginya juga jika kamu mau mencoba.

Warung Tahu Pletok

Tahu Pletok


Bandung seperti tidak ada matinya, semakin malam semakin ramai dengan orang-orang yang ingin menikmati malam di sekitaran alun-alun masjid raya maupun disekitaran gedung merdeka Bandung. Untuk menuju ke alun-alun masjid raya Bandung dari hotel Kenangan, dapat ditempuh dengan angkot jurusan Sukajadi – Kalapa, angkotnya berwarna biru list hijau (kalu gak salah), turun persis di depan alun-alun masjid raya Bandung. Begitupun juga sebaliknya menuju arah pulang ke hotel. Ongkos angkot untuk 2 orang hanya 8000 IDR sekali berangkat, cukup murah menurut red. Tak perlu berlama-lama menikmati malam kota Bandung, red menuju kembali ke hotel untuk istirahat.

Alun-alun Mesjid Raya Bandung

Air Mancur Sekitaran Kawasan Wisata Kuliner Gedung Merdeka

Wisata Kuliner Sekitaran Gedung Merdeka Bandung

Kawasan Gedung Merdeka Bandung

Kawasan Gedung Merdeka Bandung

Kawasan Jl. Asia Afrika Bandung